Selasa, 19 Oktober 2010

legenda Motor Tiger


Tiger adalah legenda… paling tidak AHM lah yang menyebutnya begitu.
Lebih dari 12 tahun bertahan di pasar sepeda motor memang adalah prestasi yang patut dihargai, meski tidak banyak ubahan kecuali pada tampilan. Tercatat sepanjang umurnya AHM telah mengganti tampilannya sebanyak tiga kali. Ubahan terakhir aplikasi lampu utama asimetri mengundang banyak kontroversi.
Tiger pernah merajai penjualan motor sport di Indonesia, kehadirannya di garasi sempat menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang pemiliknya karena tiger saat itu memuncaki Spesifikasi motor sport di Indonesia. Kemunculan Yamaha Scorpio dan Suzuki Thunder 250 tidak dapat mengoyahkan posisinya. Mindset konsumen terhadap Tiger saat itu : motor sport terbesar 4 langkah yang dikenal irit dan teknologi mesinnya yang sudah dikenal mekanik jalanan sekalipun karena setipe dengan GL 160 yang sudah lebih dahulu beredar membuat Tiger bertahan cukup lama.
Sebagai sport bike cruiser Tiger telah menunjukkan ketangguhannya, terutama telah dibuktikan oleh anggota klub – klub motor Tiger seperti HTML yang sering kali mengadakan kegiatan touring dengan jarak yang jauh. Tenaga yang mumpuni, bentuk ergonomis, dan simplisitas teknologi mesin GL 200-nya menjadi nilai positif dalam kegiatan touring. Tiger juga banyak menjadi andalan para pelaju antar kota dalam jarak pendek untuk rutinitas harian.
Tahun 2008 adalah titik balik bagi ‘kehidupan’ sang macan, saat itu beredar rumor AHM akan meluncurkan generasi baru cruisernya. Anti klimaks terjadi AHM hanya merelaunching Tiger dengan mengubah tampilan headlamp, cibiran pun mencuat dari banyak penjuru terutama dari pengunjung blog roda dua…:D. Adul memang tidak melakukan riset dan merujuk data penjualan AHM, tapi berdasarkan pengamatan  di jalan raya populasi Tiger Asimetri sepertinya dapat dibilang jarang. Sang macan mulai tampak tua meskipun berdandan layaknya remaja. Kemunculan sportbike kompetitor Jepang maupun India sejak tahun 2006 mengalihkan perhatian konsumen dari Tiger yang sudah nampak kedodoran, terutama The Giant Killer (mengacu julukan yang dipopulerkan kakang panembahan) Yamaha V-ixion.
Tahun 2009 yang baru saja kita lalui juga kurang baik bagi Tiger. Berikut ini data yang Adul comot dari kakang panembahan :
Sang macan hanya menguasai 11 persen kue pasar motorsport hingga agustus 2009. Kalah telak dengan V-ixion, bahkan gabungan jagoan Honda tak mampu mengalahkan duo Yamaha karena faktor V-ixion yang demikian tangguh. Kita semua tahu bahwa kunci kemenangan sang pembunuh raksasa terletak pada value-nya yang tinggi.
Adul yakin ditahun 2010 yang baru kita tapaki ini Tiger akan semakin tidak berkutik seandainya AHM tidak melakukan tindakan apapun. Legenda kebanggaan AHM ini akan merana dan berakhir dengan mengenaskan, semakin ditinggalkan dan tidak lagi menjadi pilihan. Apakah AHM benar-benar tidak melakukan apapun demi sang macan kebanggaan? (please dong jangan cuma ganti lampu dan body) kita nantikan di hari – hari selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons